Kamis, 07 Mei 2015

UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN UJI CHI KUADRAT, UJI KOLMOGOROF SMIRNOV (KS) DAN UJI LILIEFORS

UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN

UJI CHI KUADRAT, UJI KOLMOGOROF SMIRNOV (KS) DAN UJI LILIEFORS]
A.   Uji Normalitas – Chi Kuadrat ( X2)
Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi Kuadrat disebut juga Uji Goodness of Fit. Menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Uji normalitas datanya disajikan secara berkelompok. Data berbentuk nominal atau ordinal.
Ciri-Ciri Distribusi Chi Kuadrat
·         Selalu positif
·         df = k – 1, dimana k adalah jumlah kategori (variabel). Jadi bentuk distribusi chi-kuadrat tidak ditentukan banyaknya sampel, melainkan banyaknya derajat bebas.
·         Bentuk distribusi chi-kuadrat menjulur positif. Semakin besar derajat bebas, semakin mendekati distribusi normal. Rumus umum :
Keterangan :
Oi        = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
Ei         = frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i
X2        = Nilai Chi-Kuadrat

Uji normalitas dengan menggunakan Chi-Kuadrat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Mencari nilai terbesar dan terkecil
  1. Mencari nilai rentang
  2. Mencari banyak kelas
  3. Mencari panjang kelas interval (i)
  4. Membuat tabel distribusi frekuensi
  5. Mencari rata-rata (mean)
  6. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
  7. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara sebagai berikut :
Ø  Menentukan batas kelas, yaitu ujung bawah kelas interval dikurangi 0.5 dan kemudian ujung atas kelas interval ditambah 0.5
Ø  Mencari nilai Z menggunakan batas bawah dan batas atas kelas interval dengan rumus:


Ø  Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan Z hitung.
Ø  Mencari selisih luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan nilai-nilai 0-Z tepi bawah dengan tepi atas.
9.      Mencari frekuensi yang diharapkan  dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
10.  Mencari Chi-Kuadrat hitung


1.      Membandingkan nilai X2  hitung dengan X2  tabel      
Kriteria:
Jika X2 hitung < X2 tabel maka H0 diterima dan untuk hal lainnya H ditolak.
Contoh :
Akan diuji normalitas untuk data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 407 Jepara  pada Materi Bangun Ruang. Apakah data tersebut berdistribusi normal? Datanya adalah sebagai berikut :
No.
X
No.
X.
No.
X
No.
X
No.
X
1.
58
16.
51
31.
57
46.
72
61.
78
2.
57
17.
65
32.
51
47.
78
62.
71
3.
57
18.
85
33.
52
48.
66
63.
45
4.
51
19.
72
34.
51
49.
48
64.
50
5.
51
20.
78
35.
65
50.
71

6.
52
21.
58
36.
78
51.
78

7.
71
22.
59
37.
71
52.
70

8.
79
23.
58
38.
71
53.
65

9.
72
24.
64
39.
64
54.
37

10.
75
25.
64
40.
58
55.
58

11.
58
26.
58
41.
50
56.
50

12.
62
27.
71
42.
44
57.
50

13.
57
28.
64
43.
58
58.
58

14.
57
29.
78
44.
48
59.
48

15.
57
30.
78
45.
65
60.
67
















Jawab :
Hipotesis :
H0 : data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data pada sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Langkah  pengujiannya sebagai berikut :
1.      Mencari nilai terbesar terbesar dan terkecil
            Nilai terbesar = 85
            Nilai terkecil = 37
2.      Mencari nilai rentang (R)
            R = skor terbesar – skor terkecil
            R = 85 – 37
              = 58
3.      Mencari banyak kelas (BK)
            BK = 1 + 3,3 log n
            BK = 1 + 3,3 log 64
            BK = 1 + 3,3 (1,81)
            BK = 1 + 3,3 (1,81)
            BK = 1 + 5,973
            BK = 6,973 dibulatkan menjadi 7
4.      Mencari nilai panjang kelas (i)
1.      Membuat tabel distribusi frekuensi

No
Kelas Interval
f
Nilai Tengah
(xi)
1.       
37 - 44
2
40,5
2.       
45 - 52
15
48,5
3.       
53 - 60
16
56,5
4.       
61 - 68
11
64,5
5.       
69 - 76
11
72,5
6.       
77 - 84
8
80,5
7.       
85 - 92
1
88,5
jumlah

64





2.      Mencari rata-rata (mean)



3.      Mencari simpangan baku (standar deviasi)
No.
Kelas Interval
1.
37-44
2
40,5
-21,25
451,5625
903,125
2.
45-52
15
48,5
-13,25
175,5625
2633,4375
3.
53-60
16
56,5
-5,25
27,5625
441
4.
61-68
11
64,5
2,75
7,5625
83,1875
5.
69-76
11
72,5
10,75
115,5625
1271,1875
6.
77-84
8
80,5
18,75
351,5625
2812,5
7.
85-92
1
88,5
26,75
715,5625
715,5625


64



8860
1.      Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara sebagai berikut :
1)      Menentukan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas Intervalt :
No
Kelas Interval
Batas bawah kelas
Batas atas kelas
1.       
37 - 44
36,5
44,5
2.       
45 - 52
44,5
52,5
3.       
53 - 60
52,5
60,5
4.       
61 - 68
60,5
68,5
5.       
69 - 76
68,5
76,5
6.       
77 - 84
76,5
84,5
7.       
85 - 92
84,5
92,5


2)      Mencari nilai Z menggunakan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas Interval

3). Mencari selisih luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan nilai-nilai 0-Z tepi bawah dengan tepi atas
        



1.      Mencari frekuensi yang diharapkan  dengan cara mengalikan selisih luas tiap interval dengan jumlah responden (n = 64)
Selisih Luas 0-Z
Ei
0,0569
3,64
0,1442
9,23
0,2385
15,26
0,2595
16,61
0,1768
11,32
0,0801
5,13
0,0226
1,45



Frekuensi yang Diharapkan (Ei) dari Hasil Pengamatan (Oi) untuk Variabel Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 407 Jepara pada Materi Bangun Ruang
1.      Mencari Chi-Kuadrat hitung 
1.      Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Dengan membandingkan  X2 hitung dengan nilai X2 tabel untuk alpha =0,05 dan derajad kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6, maka dicari pada tabel Chi-Kuadrat didapat  X2tabel = 12,6 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung  X2 tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika X2 hitung < X2  , artinya data berdistribusi normal.
Ternyata X2 hitung < X2,atau 8,077 < 12,6 , maka H0 diterima. Jadi, data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 407 Jepara pada Materi Bangun Ruang adalah berdistribusi normal. Sehingga, analisis uji selanjutnya dapat dilanjutkan.
Kurva daerah penerimaan H0

A.    UJI KOLMOGOROV SMIRNOV
Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh beda dengan metode Lilliefors. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji apakah data itu berdistribusi normal atau tidak.Langkah-langkah penyelesaian dan penggunaan rumus sama, namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi metode Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov, sedangkan metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding metode Lilliefors.
PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
HIPOTESIS UJI :
H0        : Data populasi berdistribusi normal
H1        : Data populasi berdstribusi tidak normal.
SIGNIFIKANSI UJI :
nilai terbesar | ft - Fs | dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors.
·         Jika Lhitung   <   Ltabel, maka :
§  Ho diterima
§  H1 ditolak.
·         Jika Lhitung    >    Ltabel , maka :
§  Ho ditolak
§  H1 diterima


FT                = Probabilitas komulatif normal
FS                = Probabilitas komulatif empiris
 Dhitung        = | ft - Fs |

Dtabel               = D(α,n) dilihat pada tabel kolmogorof smirnov






TABEL NILAI KRITIS L UNTUK UJI KOLMOGOROV SMIRNOV  :

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN :
            Suatu penelitian tentang jumlah hasil panen kedelai di 15 kecamatan di Kabupaten Gresik tercatat dalam kwintal 10, 13, 15, 11, 8, 16, 10, 11, 12, 9 ,11, 14, 9, 18 dan 12 kwintal. Selidikilah dengan α =5% , apakah data tersebut diambil dari populasi yang berdistribusi normal ? Gunakan Uji Kormogorov Smirnov.
Hipotesis Uji :
                        H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
                        H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

1.      Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar lalu cari rata-rata, simpangan baku (standar deviasi) dari sampel data.



Keterangan :
Xi        = Data ke-i
fi          = Frekuensi ke-i





1.      Mencari (Ztabel ) pada tabel distribusi normal



1.      Menentukan Dhitung


Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
FT = Probabilitas komulatif normal
FS = Probabilitas komulatif empiris

v    Mencari nilai D(α,n)  dan Dmax dengan α = 0,05 dan n = 15 maka diperoleh :

-          D(0,05,15) / Dtabel= 0,338
-          Dhitung = 0,161
-          Daerah kritis : Dhitung<Dtabel
H0 diterima karena Dhitung < Dtabel atau 0,161 < O,338

v    Kesimpulan : jumlah hasil panen kedelai di 15 kecamatan di Kabupatn Gresik memiliki data yang normal




 UJI LILIEFORS






Uji liliefors digunakan untuk menguji apakah data itu berdistribusi normal atau tidak.
Tedapat persyaratan untuk menggunakan mettode liliefors ini, yaitu:

1.      Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).
2.      Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi.
3.      Dapat untuk n besar maupun n kecil.

HIPOTESIS UJI :
H0        : Data populasi berdistribusi normal
H1        : Data populasi berdstribusi tidak normal

SIGNIFIKANSI UJI :
nilai terbesar | F(zi) - S(zi) | dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors.
·         Jika Lhitung <   Ltabel liliefors , maka :
§  Ho diterima
§  H1 ditolak.

·         Jika Lhitung >    Ltabel liliefors , maka :
§  Ho ditolak
§  H1 diterima

F(Zi)                 = P(Z­i ≤ Ztabel  (peluang)

S(Zi)                 = proporsi Z1 , Z2 , Z3 , Z4 , ... Zn yang ≤ Zi .

Lhitung                  = | F(zi) - S(zi) |


Ltabel liliefors     = dilihat pada tabel liliefors


TABEL NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILIEFORS :
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN :
            Contoh : misalkan sampel dengan data : 23, 27, 33, 40, 48, 48, 57, 59, 62, 68, 69, 70 telah diambil dari sebuah opulasi.
Hipotesis Uji :
                        H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
                        H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

5.      Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar lalu cari rata-rata, simpangan baku (standar deviasi) dari sampel data.


7.      Mencari (Ztabel ) pada tabel distribusi normal